Cari Blog Ini

20.12.13

STADION GILA part 3



STADION GILA part 3

Hasil karya AryaZaky Iman Fauzy

                Pasir es yang dikirim supir truk yang bernama pak santo, mencair terkena panas matahari yang menyengat, menjadi 1 ton air. Pak santo yang mengetahui barang kirimannya mencair langsung tancap gas supaya cepat sampai. Tetapi ada anak kecil bermain layangan, pak santo langsung banting setir ke kanan, tapi ternyata di sebelah kanan ada 9.896.988 anak. Setelah 3 hari melewati semua anak itu, ia bertemu 1000 jalan yang menuju ke tempat berbeda, ia memilih jalan nomor 381 dari 1000 jalan. Jalan itu satu arah menuju hutan, lalu ke gurun, lalu ke stadion tempat Pak Andi bekerja. Sayangnya truk yang dikemudikan pak santo oleng terkena batu. Semua airnya pun keluar seperti tsunami menuju stadion. Sangking banyaknya, sampai membuat stadion menjadi banjir besar. Bagaimana Pak Andi mengatasi hal ini, langsung saja kita lihat cerita lengkapnya...

Bos                  : “mengapa stadionnya menjadi kolam renang ?” (berenang)
Pak Andi        : “mungkin pasir esnya mencair” (berenang)
Beni                : “oh...oh tidak..., lukisannya hancur !” (tenggelam)
Pak Andi        : “saya ambilkan pompa air raksasa saja”
Bos                  : “tapi cepat ya, sebelum semuanya beradaptasi menjadi ikan” 

            Setelah dipasang, pompa pun dinyalakan dan air pun mulai surut. Tetapi semua penonton dan pemain bahkan Pak Andi pun tidak ada di stadion. Bersambung...

STADION GILA part 2



STADION GILA part 2

Hasil karya AryaZaky Iman Fauzy

Bos                  : “bagaimana jika kita buat sendiri kartunya”
Pak Andi        : “kartu remynya diwarnai saja” ( mengecat kartu remy )
Bos                  : “tapi cepat ya” 

            ( ada penonton yang ternyata seorang pelukis amatir yang bernama Beni ) 

Beni                : “hei itu salah, mengecat pakai 2 helai rambut, pelan-pelan. Mana kuasnya biar saya yang mengecatnya”
Bos                  : “Pak Andi !”
Pak Andi        : “siap, ada apa ?”
Bos                  : “tolong panggil perawat, atau siapkan 22 liang kuburan untuk para pemain sepak bola yang sudah berjam-jam bermain ngawur”
Pak Andi        : “oke, saya siapkan kuburannya, tetapi saya butuh 1 ton pasir”
Bos                  : “pesan via sms, kamu tulis saya dekte”
Pak Andi        : “oke”
Bos                  : “pesan 1 ton pasir...” ( mendekte )
Penjual es       : “es...es...”
Bos                  : “es...beli pak”
Pak Andi        : (mengetik) “sms yang berisi pesan 1 ton pasir es...beli pak sudah terkirim !” 

            Sementara pasir esnya dikirim, sang bos sedang menikmati es yang dibelinya, Pak Andi tidak sadar bahwa yang diketiknya salah. Bersambung...

STADION GILA part 1



STADION GILA part 1

Hasil karya AryaZaky Iman Fauzy

Pekerjaan menjadi wasit Sepak bola ternyata tidak mudah, apalagi ditambah kebiasaan bermain poker sampai larut malam. Itulah yang dialami oleh Bapak Andi atau yang biasa dipanggil Pak Andi. Akibatnya juga tidak main-main. Untuk lengkapnya kita baca langsung ceritanya. 

Pak Andi        : (tergesa-gesa)
Bos                  : “mengapa kamu terlambat, kamu terlambat 5 jam !”
Pak Andi        : “bukankah baru satu jam dimulai ?”
Bos                  : “yah terserah, pokoknya kamu telat 3 jam !”
Pak Andi        : “???...” 

            Setelah 2 jam dimarahi, Pak Andi melakukan profesinya sebagai wasit. Pak Andi seharusnya bertanggung jawab terhadap berlangsungnya pertandingan, tetapi keadaan sedang terbalik bagi Pak Andi. 

Pak Andi        : (bermain kartu remy)
Bos                  : “ehm ada pemain melanggar 3 x !”
Pak Andi        : (meniup peluit) “kartu merah, keluar !”
Pemain no. 3  : “???...” (melihat kartu remy yang diacungkan Pak Andi)
Pak Andi        : “berarti kartunya tertinggal di rumah”
            (akhirnya para pemain sepak bola bermain hancur-hancuran)
Bos                  : “ada apa ini ?”
Pak Andi        : “kartunya tertinggal di rumah saya” 

            Sementara kartunya ketinggalan, para pemain masih bonyok-bonyok’an. bagaimana Pak Andi mengakali hal ini. Bersambung...